30/08/13

Stray Heart

si A dan B bercinta, si A cinta sama si C si C belum cinta sama si A, si D cinta sama si A , si A belum cinta sama si D, si C akhirnya cinta sama si A, si D patah hati sama si A, si A terus bercinta dengan si C, si B tahu dan meninggalkan cintanya untuk si A, si C baru tau ternyata si A dan B juga bercinta, si B meninggalkan cintanya untuk si A, si A sendiri.

29/07/13

SOTR, Ajang Cari Pahala atau Cari Nama?

Mau nulis tentang pelaksanaan #SOTR tahun ini dan beberapa tahun belakangan ah. dipandang dari sudut pengguna jalan umum. Karena untuk beberapa tahun belakangan, termasuk tahun ini, saya tidak ikut lagi dengan kegiatan #SOTR.

Karena semakin kesini, saya sendiri melihat dan berfikir #SOTR tujuannya udah menyimpang dari tujuan yang utama. #SOTR sendiri seharusnya adalah melakukan ibadah sahur di jalan & jika punya rejeki berlebih, bisa sekalian berbagi dgn pengemis di jalan. Namun belakangan, yang terlihat adalah salahnya sasaran pemberian sekaligus cara melaksanakan #SOTR -nya sendiri.

1. Pelaksanaan di Jalan

Yang pertama, bisa dilihat dari kebanyakan grup pelaksana #SOTR, saya kurang tahu bagi yg diluar JKT, tapi utk di JKT sendiri, mbeuh.. LIAR!

Liar bagaimana? liar disini adalah mereka berbondong turun kejalan di waktu istirahat, memakai atribut, membawa bendera, duduk di tengah jalan, coret-coret tembok, membuat kebisingan, buka kap/pintu mobil, yang akhirnya dapat menyebabkan kemacetan dan mengganggu individu lain yang ingin lewat jalan situ.

Bukannya mencoba untuk selalu melawan mainstream, namun dari deskripsi di atas, sudah jelas bahwa jika pelaksanaan #SOTR terus begini, mau di kata apa sama orang yang beragama lain. Apa bedanya kamu yang biasa mencaci ormas-ormas lewat jejaring sosial dengan ormas itu sendiri ketika kamu dan komunitas-mu berada di jalan? Kelakuan tidak beda jauh.

Kesan buruk akan timbul ketika kelakuan buruk jua menyertai kegiatanmu, begitu juga sebaliknya.

2. Target Berbagi

Selain menciptakan kenyamanan dalam melakukan kegiatan #SOTR, kita seharusnya bisa berfikir dengan tajam target yang tepat selama kegiatan berbagi. Berbagi dalam #SOTR bisa dilakukan dengan tidak hanya memberi makanan. Kebutuhan hidup lain juga tidak apa-apa dan bahkan bisa lebih bermanfaat.

Biasanya, komunitas-komunitas penggiat #SOTR berseragam memberi makanan (dalam bentuk box) kepada para pengemis di pinggir jalan. Sekali lagi, saya tidak tahu dengan yang pelaksanaan di luar Jakarta, namun untuk di tengah kota sendiri, saya pikir lebih banyak pelaksana #SOTR -nya di banding pengemisnya.

Kamu mungkin mulai kesal dengan pernyataan saya, namun ini-lah yang memang terjadi. 

Coba kamu pikirkan hitungan gampangnya, jika 1 komunitas membawa 100 box nasi, dan di tengah kota bisa 10-30 komunitas atau bahkan bisa lebih pada malam sabtu dan minggu. Ini berarti jika diakumulasikan, dalam satu malam bisa terdapat 100-300 box nasi. Sedangkan fokus pembagian hanya terfokus di beberapa titik di ibukota. Hal seperti ini bisa berujung kepada terbuangnya nasi karena berlebih. Saya mungkin berdosa mengatakan ini, namun para pengemis yang mendapatkan nasi adalah mereka yang biasa-nya tidak mengemis atau bahkan beberapa diantaranya adalah anak muda!!

Pernah mendengar atau membaca bahwa ada beberapa kalangan pengemis yang memiliki pendapatan perbulan lebih dari karyawan HRD di beberapa kantor? jika belum, kamu harus memperluas pengetahuanmu, coba googling atau tanya teman.

Mulai sekarang jika kamu baca ini dan setuju, cobalah pintar dalam menentukan target berbagi. Tidak perlu fokus di tengah kota yang sudah penuh dengan komunitas lain. Tujuan utama kamu adalah berbagi bukan? dan berbagi tidak harus kelihatan sama komunitas lain kan? tidak perlu coret-coret tembok-kan? tidak perlu bawa bendera kan? tidak perlu duduk-duduk di tengah jalan kan?

Saran dari saya, dalam berbagi kamu bisa mengikuti beberapa hal berikut:

  1. Jika berbagi saat melaksanakan #SOTR , coba berikan kepada mereka yang berada di pinggir kota, yang sedang tertidur, bukan yang sedang mengantri. 
  2. Berikan kepada mereka, para pekerja malam seperti tukang sapu jalan, tukang sampah, dll. Walau bukan pengemis, tunjukan rasa salut kamu kepada mereka yang sudah tua dan tetap bekerja.
  3. Jangan berikan kepada anak muda yang masih sehat, walau kumel dan kotor, mereka masih bisa bekerja. Paksa mereka untuk bergerak!
  4. Selain #SOTR, kamu bisa melaksanakan acara lain. Target berbagi-pun lebih tepat. Yaitu dengan cara membuat acara buka bersama/sahur bersama para anak yatim dan target-target tepat yang telah saya sebutkan di butir-butir sebelumnya.
3. Kesimpulan

Saya menulis ini bukan untuk melarang kamu melakukan kegiatan #SOTR , melainkan memaksa kamu untuk lebih pintar dalam melaksanakannya. Ciptakan kenyataan dan kesan yang indah untuk dinikmati saudara se-agama dan juga saudara yang berbeda agama.

Pintar beroperasi dan pintar menentukan target, setelah itu lebaran-pun bisa disambut dengan sehat. Amin.

21/06/13

Melawan Dunia dengan Proses, Edisi Jilbab

Halo. Hari ini saya ingin kembali menanggapi beberapa peristiwa yang sepertinya akhir-akhir ini menjadi perhatian saya pribadi.

Entah di dunia nyata atau di sosial media, akhir-akhir ini nambah sering aj denger kata-kata seperti, "pake jilbab tapi kok gini, lepas aja tuh jilbab" atau "pake jilbab tapi kok gitu, lepas aja tuh jilbab", dsb.

Kebanyakan orang memang setuju dengan hujatan seperti itu, biasanya sasarannya adalah seorang wanita (iya lah wanita, masa pria pake jilbab -_-) yang memakai jilbab namun memiliki beberapa kesalahan yang luput dari perhatian atau memang belum bisa menghilangkan kesalahan tersebut.

Yah, semua pasti setuju tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Kalimat itu memang sudah kacangan namun banyak yang sepertinya cuma tahu doang tapi tidak ditanamkan ke diri sehingga masih banyak manusia yang mem-babi-buta main hakim sana sini.

Di Indonesia, banyak kita lihat kaum hawa yang sudah memakai Jilbab. Perpaduan kecantikan wanita khas Indonesia dicampur dengan style Islamic memang tiada dua. Kaum Adam seperti dilimpahkan kenikmatan super awesome oleh Tuhan dengan diciptakannya perempuan-perempuan berjilbab. Namun, memang masih banyak wanita yang "kata mereka" hanya memakai jilbab untuk gaya-gayaan saja, untuk terlihat cantik saja, namun kelakuan masih suka melenceng. Yang ramai sekarang menjadi bahan kritik orang banyak adalah memakai Jilbab bawahannya ketat sehingga lekukan tubuh terlihat jelas. Atau mereka yang berjilbab namun suka merokok, atau mereka yang berjilbab namun pacaran di pinggir jalan. Bahkan yang lebih parah, belakangan saya baca artikel yang menghujat gaya hijab modern dan me-nyama-nyamakan dengan hijab ala agama lain.

Kesalahan-kesalahan diatas memang tidak bisa dipungkiri adalah hal-hal yang bisa berujung dosa. Seperti memakai pakaian ketat dan me-mamerkan lekukan tubuh tentu sama saja mengumbar aurat dan dalam agama kesalahan ini sudah pasti berujung dosa.

Lalu merokok, tidak hanya untuk wanita, seorang pria pun yang merokok menurut saya akan berdosa karena dia mencoba untuk bunuh diri dan membunuh orang lain, apa bedanya dengan teroris? namun siapa lah saya memutuskan ini dosa atau itu dosa, saya sudah bilang ini hanya menurut saya saja. Pencitraan wanita yang merokok di kalangan kita memang lebih buruk dari pada laki-laki yang merokok. Padahal sama saja seharusnya.

Lalu berpacaran di pinggir jalan. Jangankan di pinggir jalan, di rumah saja tidak boleh pacaran. Bahkan dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, jadi sudah dipastikan dosa yang akan di dapat.

Nah, kesalahan-kesalahan di atas memang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai manusia memang sudah sepantasnya memiliki dosa. Saya pribadi bisa terima itu. Namun kekejaman yang tidak bisa saya maklumi adalah ketika manusia-manusia lain yang sudah jelas semua sederajat dengan angkuh menghakimi mereka yang berjilbab TIDAK BOLEH melakukan dosa-dosa di atas. Sehingga jika ada wanita berjilbab yang melakukan dosa kecil, langsung dihakimi dan disuruh lepas Jilbab.

C'mon man? are you kidding me?! seorang wanita yang mulai memakai jilbab bukan berarti sudah langsung dijadikan malaikat oleh Tuhan.

Mereka masih manusia, mereka masih bisa melakukan kesalahan, mereka masih bisa mendapatkan dosa, mereka masih wanita, mereka masih butuh pemimpin, mereka tetap manusia, dan akan terus menjadi manusia hingga ajal menjemput mereka.

Kaum hawa adalah kaum yang dipimpin, bukan kaum yang memimpin. Mereka butuh bimbingan, bukan hinaan. Jadi sekedar saran untuk para lelaki, jika ada yang menggelitik indra kalian saat kalian sedang di jalan entah karena ada wanita berjilbab yang pakaiannya ketat atau melihat wanita yang hobinya salto, kumpulkan keberanian kalian untuk mengajak ngobrol dengan lembut dan nasihati dengan perasaan, jika mereka bales nasihat kamu dengan nada yang tidak mengenakan, silahkan jalan dan berharap ada orang lain yang akan berhasil menasihati dia. ATAU DIAM SAMA SEKALI DAN LANJUTKAN PERJALANAN KAMU.

Berhenti-lah untuk memotret kesalahan mereka lalu memposting di Internet sambil mencaci dan menghakimi seakan kamu paling suci.

Semua butuh proses, ajak mereka menuju kebaikan. Bersyukurlah karena banyak wanita Indonesia yang sudah memakai jilbab. Karena sholat 1 waktu memang selalu lebih baik daripada tidak sholat sama sekali kan? jadi sekarang mending mana, mengenakan Jilbab namun berdosa atau tidak mengenakan Jilbab namun berdosa juga? it's called process man.. do you feel me?

Jujur, jika kamu kenal saya, kamu pasti tahu saya memiliki pacar yang insya Allah akan menjadi Istri dan dia mengenakan Jilbab jauh sebelum saya mengenal dia di bangku kelas 3 SMA. Ini alasan kenapa jika ada artikel atau yang bersifat menghakimi para pemakai Jilbab, saya serasa risih.

Mereka seakan tidak mengerti arti proses, arti menghormati satu sama lain, mereka hanya tahu kata" tersebut tanpa mengaplikasikan ke diri mereka. Yasudah lah, kenapa jadi saya yang seperti menghakimi.

Akhir paragraf, saya hanya bisa berharap agar kedepannya kita semua menjadi manusia yang positifnya lebih banyak dari negatifnya. Jangan pernah mencoba untuk menghilangkan sisi negatif kamu ya, entar koslet. Jadi, mari kita berdoa agar seluruh manusia yang pernah dan akan tercipta, siapapun dia, apapu yang telah di perbuat, agar di beri surga sama Tuhan. Jika kamu baca artikel ini dan ada satu dua hal yang kalian rasa tidak bisa diterima, silahkan membuat janji untuk membicarakan lebih lanjut di kolom komentar. Terima kasih yaaaaa :)

15/05/13

Crazzy Patties - Anarchy in the UK (Sex Pistols) Live @ Cafe Dejavu 2008

Hi, hari ini saya merasa suntuk di kantor dan memutuskan untuk browsing-browsing facebook di bagian foto album dan video. Hal ini saya lakukan berharap mungkin kenangan lama bisa mengobati rasa suntuk saya.

Bertemu lah saya dengan video ini, sebuah video waktu saya masih ngeband sama Crazzy Patties. Waktu itu acara bertajuk malam tribute untuk band punk legendaris dari Inggris, Sex Pistols.

Silahkan dinikmati..

14/05/13

Fenomena Wanita ber-Jersey Bola (Fans atau Fantasi?)

Halo Blogger? karena sudah sering menulis blog yang isinya: duh akhirnya kembali lagi ke blogger setelah sekian lama, atau wah sudah lama ya tidak menulis di blog ini, dan sebagainya, jadi saya langsung belaga profesional saja lah ya dengan menulis satu materi yang akhir-akhir ini nyangkut di otak.

Ide penulisan kali ini berawal dari semakin seringnya saya keluar rumah dan melihat kaum hawa yang memakai jersey tim bola. no offense kebanyakan mereka memakai jersey Barcelona. Hampir tiada hari saya lewati tanpa melihat minimal 1 wanita yang memakai jersey tim sepak bola.

Jujur, saya sendiri sebenarnya suka melihat yang seperti itu. Mereka terlihat sexy dengan balutan jersey di campur hot pants. Apalagi, jersey yang dikenakan merupakan tim sepak bola yang saya sukai. But, enough with that. fenomena ini mulai berlanjut ke arah yang berlebihan. Sudah semakin meluas dan hampir setiap hari saya menyaksikan sendiri fenomena ini.

Seperti kata tetua dulu, apa-apa yang berlebihan memang tidak baik. Saya disini bukan untuk melarang teman-teman kaum hawa memakai jersey setiap harinya. Namun baiknya mari ditela'ah terlebih dulu berdasarkan apa yang saya akan tulis berikut ini.

Entah mengapa, fenomena yang merebak ini menggelitik otak saya dan saya seperti dipaksa untuk mengkritisi hal tersebut.

5 tahun lalu, kamu jarang sekali kan mendengar kata bergadang untuk nonton bola yang diucapkan langsung oleh kaum wanita? 5 tahun lalu, tentu kamu jarang sekali kan melihat wanita memakai jersey tim sepak bola?

Entah mengapa terlihat jelas kaum wanita seperti "dipaksa" untuk menyukai bola dengan segala embel-embelnya. Saya sendiri berfikir di luar sana ada beberapa di antara mereka yang memang senang bola dari sananya. Namun ada juga yang menyukai bola karena beberapa faktor.

Faktor pertama adalah "Jejaring Sosial". Perkembangan jejaring sosial tidak lepas akan hal ini. Faktor tidak maunya ketinggalan berita, lahirnya akun-akun yang membicarakan sepak bola dengan jumlah followers yang fantastis tentunya diiringi juga dengan retweet-an dan diskusi sana sini membuat para wanita di dunia maya juga tergelitik untuk ikut nimbrung.

Faktor kedua adalah "Fantasi". Pernahkan kamu berfikir bahwa fashion jersey (dan termasuk beberapa gaya fashion lain) ini berdasarkan fantasi kaum adam? Melihat sepakbola di Indonesia memang di-gilai namun mayoritas dari dulu memang para lelaki-lah yang benar-benar menggilai olah raga ini. Ini merupakan faktor utama yang menjadi alasan saya menulis opini ini.

Saya melihat di media sosial banyak sekali orang-orang terutama mereka yang biasa dipanggil "artis twitter" senang sekali membahas masalah seputaran galau, galau, dan jomblo. Hal ini mungkin kurang disadari namun doktrin seperti ini membuat perubahan besar dalam gaya hidup anak muda sekarang. Atas kebiasaan mengeluarkan tweet-tweet yang bersifat galau dan meng-eluh-eluhkan jabatan jomblo, secara tidak langsung para pemuda kita seperti tidak bisa melihat cewek cakep sedikit.

Nah, hubungan keadaan tadi kemudian disambung dengan pihak penyelenggara penyiaran sepak bola yang sangat senang menampilkan wanita cantik di sesi kuis atau sebagai presenter, tentunya dengan balutan jersey tim sepak bola.

Entah rata-rata para pemuda yang telah ter-doktrin untuk bangga memiliki mental lembek dan sambil nonton bola sambil nge-tweet juga seperti "wah presenternya cantik ya, pake jersey tim akuw lagi" atau "wah yang bawain kuis nya bahenol ya" dan lain sebagainya. Hal ini kemudian memaksa otak mereka untuk ber-fantasi dan ber-angan-angan agar memiliki pacar yang cantik (relatif) dibalut dengan jersey tim favorit dan hot pants sebagai nilai plus... plus.

Maka dari hal kecil berbentuk 140 karakter dan ratusan ribu atau mungkin jutaan re-tweet, sebuah ide lahir dan menciptakan generasi seperti sekarang ini.

Para wanita yang memang diciptakan untuk berada di samping laki-laki kemudian mulai membuat sebuah tatanan ide-ide baru dalam segala hal. Kaum hawa mulai mengenakan jersey sepak bola dengan alasan agar tidak ketinggalan zaman, atau untuk membahagiakan pacar-pacarnya, atau yang lebih parah lagi adalah biar laku!.

Alasan terakhir adalah alasan terparah yang saya bisa bayangkan dan jika alasan seperti itu memang ada, berarti memang keinginan para geeks yang berkoceh di twitter saat menyaksikan sepak bola sudah tercapai. Tentunya alasan ini juga akan memiliki efek yang sangat buruk

Saya hanya berharap penjajahan dingin seperti ini berkurang skala-nya di era kini. Biarlah para wanita berdiri apa adanya. Dengan kecantikan spesial per-tiap individunya. Mulailah berhenti untuk menyeragamkan manusia. Kaum hawa bukan patung mannequin seperti yang biasa kita lihat di pasar swalayan.

Untuk kamu hawa, saya tidak memaksa kamu untuk mengikuti saya. Kembali, semua pilihan ada dalam diri kamu. Jika memang memakai jersey adalah hobi kamu, pakailah dengan bangga, saya sendiri senang melihat wanita yang memakai jersey, apalagi jersey Liverpool.

Namun, untuk kamu yang dalam hatinya berbohong dan memakai jersey hanya untuk beberapa alasan yang sudah saya sebutkan di beberapa paragraf tadi. Berdirilah, dan mulai berani untuk menjadi diri sendiri. Kamu akan benar-benar cantik ketika ada individu lain yang mencintaimu. Dalam hal ini, tidak hanya lawan jenis, namun keluarga, saudara, teman, dll. Jika kamu di cintai oleh mereka, kamu termasuk wanita cantik. Yang repot adalah ketika tidak ada yang mencintaimu, entah karena mungkin kamu berkhianat kepada temanmu atau kurang ajar kepada orang tuamu, otomatis cinta hilang dari dirimu, dan kecantikan akan ikut bersamanya.


Jakarta, 15 Mei 2013
Meja kerja Web Designer di Best Tour Indonesia

- Aldy